Ini cara ngisi ato ngotak-ngatik blognya dik:
Kalau mo ngisi karya tuli, adik harus buka dari emailnya (windavia@gmail.com sekaligus paswordnya). Ketika udah terbuka (DOSBOR), klik NEW WNTRI/ENTRI BARU. Setelah terbuka nanti di bawah pojok kanan ada LABEL, itu adalah rubrik (kelompok jenis tulisan) tulisan adik, seperti, DIARI. Jangan banyak-bayak buat rubric. Liat aja rubrikku. Ada my jurnal, my diari, syair. Jadi, tulisanmu golongkan ke rubric itu. Kalau ingin masukkan gambar, klik COMPOSE pojok atas ketika kamu ngisi entri tadi, dan klik gmbar gunung. Di jejeran itu adik jg bisa cari macam tulisan. Kemudian setelah pas semuanya, langsung klik TERBITKAN ENTRI, pojok kiri bawah. N liat hasilnya di LIHAT BLOG, ok?
Kalau mau ngedit atau ngapus tulisan di DOSBOR juga, kamu klik EDIT ENTRI, lalu ikuti aturannya.
Tentang pengaturan lainnya, kamu klik aja di DOSBOR juga PENGATURAN, TATA LETAK, EDIT PROFIL, dsb, ikuti terus aturannya sesuai apa maumu dalam menyempurnakan blog. Pokoknya harus cerdas, ok!?Yups, met berkarya. Selanjutnya bis a tanya di pesan blog saya atau HP saya kalau aktif, atau teman adik yang bias ngeblog, ok! Sukses selalu.
Oya, kalau ngasih alamat ke orang alamat websitenya : ……………..blogspot.com. Jangan email n paswordnya: …….gmail.com. Kalau sampai ada orang tau email n password blog adik, maka orang bisa sembarangan masuk n ngotak atik blog adik. Kalau hanya dari websitenya orang cuma bisa baca karya adik. Pahamkan?!. Pu, jangan lupa doanya selalu.
Lumajang 15 03 2010
Rekan-Rekanku
Taman Ilmu
-
PEREMPUAN, SUBLIMASI, DAN KARNAVAL TEKS LAKI-LAKI2 tahun yang lalu
-
Panduan Meraih Nobel Sastra2 tahun yang lalu
-
Franz Kafka di Jawa2 tahun yang lalu
-
-
Detik Sukses
Senin, 15 Maret 2010
Ini Petunjukmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Siapa Aku?
- Taman Merekah
- Pada awalnya, aku tak berniat dilahirkan ke dunia nan indah sekaligus makin sumpek ini. Namun, alam menjemputku secara paksa. Akhirnya, yang aku bisa hanya menangis, menangis, dan menjerit. Aku terlahir sebagai pewaris Hawa ternama Widiyani Wasiatiningtias. Meski demikian, aku tidak boleh larut, dunia boleh sumpek, tapi aku harus selalu berhati angkasa nan luas. Itulah aku. Salam Damai.
0 komentar:
Posting Komentar